PADA pertengahan 1997 Indonesia dilanda krisis
moneter yang menyebabkan jatuhnya perekonomian secara makro. Banyak
perusahaan besar yang merupakan jantung perekonomian mengalami
kebangkrutan, pabrik mengurangi pegawai, bahkan sampai stop beroperasi.
Imbasnya,
roda perekonomian mandek meski masih berputar. Siapa yang mampu membuat
roda itu tetap berputar? Ternyata pengusaha kecil dan menengah yang
melakukan itu. Memang tidak bisa disangkal bahwa usaha kecil dan
menengah (UKM) merupakan penyelamat bagi kita semua.
Seperti
yang dikatakan Deputi Sekjen ASEAN Sundram Pushpanathan di Jakarta saat
workshop mengenai prospek ekonomi Asia Tenggara dan Amerika Latin
beberapa waktu lalu, sektor UKM perlu ditingkatkan untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi bagi negara. Sektor UKM disebut-sebut sebagai
sektor yang tahan terhadap krisis ekonomi global dan mampu bersaing di
pasar.
Namun,sektor UKM perlu peningkatan kapasitas usahanya
baik dari sisi finansial maupun dari sisi pengembangan teknologi
informasi (TI) yang digunakan agar dapat bersaing dan berkompetisi di
pasar global. Peningkatan kapasitas TI merupakan salah satu faktor
penting yang perlu diperhatikan bagi usaha kecil dan menengah dan hal
tersebut juga dapat menumbuhkembangkan roda usaha.
Perkembangan
TI sudah bergerak sangat cepat, baik dari sisi peranti keras (hardware)
maupun peranti lunak (software) yang dapat membantu kinerja perusahaan.
Saat ini telah banyak peranti lunak yang dikembangkan agar dapat
membantu proses bisnis dengan melakukan penyimpanan informasi atau data
dari aktivitas yang telah terjadi pada suatu perusahaan.Pada dasarnya
penunjang pengambilan keputusan berdiri pada informasi atau data yang
telah diolah sedemikian rupa.
Informasi atau data memegang peran
yang sangat penting dalam suatu perusahaan untuk mengetahui kegiatan
apa yang telah terjadi dengan perusahaannya. Bisa juga sebagai basis
evaluasi apakah kegiatan yang dilakukan telah sesuai dengan apa yang
telah direncanakan? Untuk menjamin agar data tersebut dapat diolah
secara efisien menjadi informasi yang akurat,dapat dipercaya,dan tepat
waktu,dalam pengolahan data tersebut diperlukan suatu alat yang
dinamakan sistem informasi.
Salah satu sistem informasi yang
sangat diperlukan bagi manajemen perusahaan untuk mengolah data
administrasi dan keuangan adalah sistem informasi akuntansi. Sistem
informasi akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang mencakup
proses dan prosedur pengelolaan informasi keuangan organisasi. Tujuan
adalah sebagai bahan pelaporan kepada pihak internal maupun eksternal
perusahaan.
Nantinya hasilnya dipakai dalam memenuhi kebutuhan
penyajian pelaporan keuangan secara baik dan bermutu.Dengan penggunaan
sistem informasi ini dapat dilakukan pengawasan akuntansi/ keuangan dan
pengendalian internal bagi pengusaha serta pertanggungjawaban terhadap
penggunaan kekayaan organisasi dapat dilakukan dengan baik dan
terkontrol.
Tentu hal ini sangat penting diaplikasikan untuk
meningkatkan daya saing UKM dalam menghadapi produk China dalam ACFTA
yang baru saja diaplikasikan. Hal ini akan bersinggungan langsung
dengan pemerintah - dalam hal ini Kementerian Negara Koperasi dan UKM
(Kementerian Negara KUKM) - yang telah menerapkan empat program untuk
meningkatkan UKM.
Program-program tersebut, pertama, kebijakan
kredit usaha rakyat (KUR) yang alokasinya Rp20 triliun per tahun dengan
berbagai persyaratan yang dipermudah.Kedua,revitalisasi pasar
tradisional.Ketiga, konsep one village one product (OVOP) atau satu
kabupaten/kota memiliki satu produk unggulan.Keempat,official
training untuk pelaku KUKM. (*)